Sang Dewa

Seribu pedang terbaik.. bisa ku tempa dalam semalam saja..
Tapi tetap tak pernah dapat melawan seorang dewa penguasa neraka.
Seribu tentara tergagah.. berdiri kokoh diantara api dan halilintar..
Tapi tetap takkan pernah mampu melukai sang dewa..
Seribu anak panah kulepaskan berbarengan..
Berkilat-kilat dan menyambar bersahutan..
Sedikitpun tubuh itu tak pernah bergeming..

Aku berbalik.. berjalan mundur..
Tapi tidak untuk pulang.. tidak juga menyerah..
Hanya duduk diam setengah bersembahyang..

Wahai Sang Hyang Jagat Raya..
Aku terduduk disini.. mengharap ijin dan restu..
Untuk pulang dan beristirahat..
Hingga suatu waktu.. Aku melihatnya tersenyum..
Meskipun bukan untukku..

Belalang Tua.. yang terlalu sadar.. bahwa pelangi selalu sebuah bias semu.. yang tak pernah dapat digenggam.. bahkan disentuh.. hanya dapat ditunggu.. sore hari..  setelah hujan deras.. dan pelangi hanya datang sekilas saja.. dan akan pergi lagi menghilang.. kembali ke pangkuan sang dewa..